Cara konfirgurasi routing dinamis paling sederhana dengan metode RIP di mikrotik

Routing Information Protocol (RIP), adalah protokol routing vektor jarak menggunakan jumlah hop sebagai metrik perutean. Biasanya digunakan pada jaringan kecil karena sangat sederhana untuk dikonfigurasi dan dipelihara tetapi tidak memiliki beberapa fitur lanjutan dari protokol routing lain seperti OSPF atau EIGRP. Routing ini menggunakan sedikit sumber daya komputasi dan bandwidth sehingga protokol ini baik di gunakan untuk lingkungan jaringan dengan kebutuhan sumber yang terbatas. RIP dapat digunakan dengan berbagai jenis perangkat atau router dan tidak bergantung pada vendor tertentu. Ini membuat RIP dapat di gunakan dalam berbagai lingkungan campuran perangkat keras dan perangkat lunak.

di bawah ini topology jaringan menggunakan perutean RIP untuk saling berkomunikasi.



perhatikan topology di atas terdapat dua perangkat router dengan pengalamatan ip router A 172.16.1.1/24 dan router B 172.16.1.2/24 dan masing-masing router memiliki dua client dengan segment ip berbeda bagaimana cara agar saling berkomunikasi walaupun segment ip berbeda. berikut adalah perintah konfigurasi RIP agar bisa saling berkomunikasi beda segment:
 
Konfigurasi IP A
ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether1

Baris perintah Mikrotik tersebut memiliki arti sebagai berikut:

  • ip address add: Ini adalah perintah untuk menambahkan alamat IP baru.
  • address=172.16.1.1/24: Ini menunjukkan alamat IP yang akan ditambahkan, yaitu 172.16.1.1 dengan subnet mask /24 (yang berarti subnet mask 255.255.255.0).
  • interface=ether1: Ini menunjukkan bahwa alamat IP tersebut akan diterapkan pada antarmuka jaringan bernama ether1.

Jadi, perintah ini digunakan untuk menambahkan alamat IP 172.16.1.1 ke antarmuka ether1 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Konfigurasi IP  B

ip address add address=172.16.1.2/24 interface=ether1 
Sama seperti konfigurasi Router A ip ini di gunakan untuk ptp antar router. selanjutnya cek ping apakah router sudah bisa berkomunikasi. setelah kedua router dapat terhubung berikutnya alokasikan dan konfigurasi 2 ip host yang berbeda segmen untuk client masing-masing router sama seperti konfigurasi ip di atas namun di tunjukan ke downlink atau client.
 
Konfigurasi IP Client A
ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether2
ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether3
Konfigurasi IP Client B
 ip address add address=192.168.2.1/24 interface=ether2
 ip address add address=10.20.20.1/24 interface=ether3
ini adalah ip client di masing-masing router yang nanti bisa saling berkomunikasi walaupun berbeda segment ip. selanjutnya adalah tahap routing untuk menghubungkan segmen ip yang berbeda saling berkomunikasi dengan RIP yang memberi kemudahan karena sifatnya yang dinamis dan paling sederhana di bandingkan teknik routing lainya yang memang RIP protokol routing tertua.
 
Konfigurasi Routing A
routing rip interface add  interface=ether1 send=v2 receive=v2
routing rip network add network=192.168.1.0/24
routing rip network add network=10.10.10.0/24

Baris perintah mikrotik ini berkaitan dengan konfigurasi routing menggunakan protocol RIP (Routing Information Protocol). Berikut adalah penjelasan dari setiap baris perintah:

  • routing rip interface add interface=ether1 send=v2 receive=v2: Perintah ini menambahkan interface ether1 untuk menggunakan RIP versi 2. send=v2 berarti router akan mengirim informasi routing menggunakan RIP versi 2. receive=v2 berarti router akan menerima informasi routing juga dalam format RIP versi 2.
  • routing rip network add network=192.168.1.0/24: Perintah ini menambahkan jaringan 192.168.1.0 dengan subnet mask 255.255.255.0 ke dalam protokol RIP. Ini berarti router akan mengiklankan jaringan ini kepada router lain yang juga menggunakan RIP.
  • routing rip network add network=10.10.10.0/24: Sama dengan yang sebelumnya, perintah ini menambahkan jaringan 10.10.10.0 dengan subnet mask 255.255.255.0 ke dalam protokol RIP. Router akan mengiklankan jaringan ini juga kepada router lain yang menggunakan RIP.
Secara keseluruhan, perintah ini mengkonfigurasi router untuk menggunakan RIP versi 2 pada interface ether1 dan mengiklankan dua jaringan: 192.168.1.0/24 dan 10.10.10.0/24.

Konfigurasi Routing B

routing rip interface add  interface=ether1 send=v2 receive=v2
routing rip network add network=192.168.2.0/24
routing rip network add network=10.20.20.0/24

dengan ini kedua router dan client bisa saling berkomunikasi. routing ini cukup simpel hanya perlu mengaktifkan protokol yaitu RIP pada interface dan mengadvertise netwok.

Perlu di ingat di balik penerapan routing dinmais yang sangat mudah terdapat beberapa kelemahan dari routing dinamis ini yaitu:

  • RIP menggunakan metrik hop count sebagai acuan untuk memutuskaan rute terbaik, di karenakan RIP hanya memperhitungkan jumlah hopnya saja dan tidak meperhitunghkan kecepatan serta beban jaringan, maka bisa jadi RIP dapat memutusakan rute yang tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan lambatnya keadaan menuju satu titik pertemuan saat ada perubahan topologi jaringan.
  • RIP memang dirancang untuk jaringan kecil hingga menengah. Dengan batasan maksimal jumlah hop yaitu 15, maka RIP tidak cocok untuk jaringan yang lebih besar serta kompleks. Selain itu juga karena algoritma RIP melakukan pembaruan dalam selang waktu yang tetap, kinerjanya dapat terganggu dalam jaringan dengan skala besar.
  • RIP secara periodik mengirimkan seluruh rute tabel ke seluruh router dalam nama atau domain RIP. Ini bisa mengakibatkan penggunaan bandwidth yang signifikan, terutama dalam jaringan berskala besar dengan banyak router.
  • RIP tidak memiliki mekanisme proses identifikasi pengguna bawaan, sehingga dapat di katakan rentan terhadap serangan spoofing dan penipuan rute. sehingga membuatnya kurang cocok untuk lingkungan jaringan yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi.
  • RIP hanya memperbarui tabel rute  dalam selang waktu yang tetap saat terjadi perubahan topologi. Hal ini dapat menimbulkan penundaan dalam mendeteksi perubahan pada topologi jaringan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan konvergensi yang lambat.
  • RIP menggunakan algoritma distance-vector yang dalam konteks perutean, setiap router memiliki pengetahuan tentang jarak yaitu distance ke tujuan yang di hitung dalam jumlah hop dan arah (vector) ke tujuan. Ini  relatif sederhana tidak mendukung fitur-fitur canggih tambahan seperti load balancing dll.

Dengan memahami kelemahan-kelemahan tersebut, di harapkan admin jaringan dapat membuat keputusan yang terbaik dalam memilih jenis protokol routing yang sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik jaringan.

Post a Comment for "Cara konfirgurasi routing dinamis paling sederhana dengan metode RIP di mikrotik"