Cara menentukan jalur atau rute yang di ambil menggunakan static router vyos
- Fleksibilitas: Router dapat menyesuaikan rute secara otomatis jika ada perubahan pada jaringan, seperti jika satu jalur rusak atau terlalu sibuk.
- Pengelolaan Jaringan yang Lebih Mudah: Karena router bisa saling berbagi informasi tentang keadaan jaringan, administrator jaringan tidak perlu mengatur rute secara manual untuk setiap perubahan, yang menghemat waktu dan usaha.
- Optimasi Jalur: Routing dinamis memungkinkan pengiriman data melalui jalur yang lebih cepat atau lebih efisien, yang dapat mengurangi waktu keterlambatan (latency) dan meningkatkan kecepatan transmisi data.
- Skalabilitas: Sistem ini cocok untuk jaringan besar karena bisa menangani ribuan rute tanpa perlu banyak konfigurasi manual.
- Keandalan: Jika ada gangguan pada jalur utama, routing dinamis bisa mencari jalur alternatif dengan cepat, meningkatkan ketahanan dan ketersediaan jaringan.
Sedangkan status tampilan pada router B seperti di bawah ini:
Untuk interface tidak harus sama anda hanya perlu memastikan ptp dan ip lokal sudah terkonfigurasi dengan benar yaitu dengan melakukan ping antar router atau ip lokal masing-masing router. hal ini bertujuan untuk memasikan ptp berkomunikasi dengan baik. langkah selanjutnya yaitu konfigurasi static route sebelum melakukan itu silahkan buat terlebih dahulu default route agar perangkat yang menggunakan static routing dapat mengarahkan paket data ke tujuan yang tidak terdaftar secara spesifik dalam tabel rute statisnya. peringatan Konfigurasi yang tidak benar dapat mengakibatkan pengalihan paket yang tidak diinginkan atau kesulitan dalam penanganan lalu lintas jaringan. berikut adalah perintah konfigurasi sesuai topology di atas:
set protocols static route 0.0.0.0/0 next-hop 172.16.1.2
Perintah ini diigunakan untuk menambahkan default route yang berarti:
- Semua lalu lintas yang tidak diketahui rutenya akan diteruskan ke IP 172.16.1.2 (next-hop). Ini digunakan untuk mengarahkan trafik ke gateway yang menghubungkan ke jaringan lain.
- Jadi, jika router tidak tahu cara mencapai tujuan tertentu, ia akan mengirimkan paket ke 172.16.1.2 untuk diproses lebih lanjut.
Konfigurasi Router A:
set protocols static route 10.30.30.0/24 next-hop 172.16.1.1
Berikut adalah detail dari perintah di atas:
- 10.30.30.0/24 adalah jaringan tujuan yang ingin dijangkau (dengan subnet mask 255.255.255.0, artinya mencakup alamat IP dari 10.30.30.1 hingga 10.30.30.254).
- next-hop 172.16.1.1 menunjukkan bahwa paket yang ingin mencapai jaringan 10.30.30.0/24 harus diteruskan ke router dengan alamat IP 172.16.1.1.
Konfigurasi Router B:
set protocols static route 0.0.0.0/0 next-hop 172.16.1.1
Konfigurasi Router B:
set protocols static route 192.168.200.0/24 next-hop 172.16.1.2
Kemudian untuk melakukan pengetesan yaitu dengan ping ip 10.30.30.2 (IP Lokal Router A) dari router B atau sebaliknya ip 192.168.200.2 (P Lokal Router B) dari router A. anda juga bisa melakukan cek destinasi ip, jika berhasil maka status ip reply. Perlu di ingat routing ini memiliki kelemahan seperti:
- Ketergantungan pada satu jalur (kurang redundansi).
- Tidak otomatis memperbarui tabel routing.
- Skalabilitas terbatas, terutama pada jaringan besar.
- Kurang mampu menangani gangguan jaringan atau pemilihan jalur yang optimal.
Kesimpulan: Routing statis memiliki kelemahan utama, yaitu kurangnya ketahanan terhadap gangguan jaringan karena tidak ada mekanisme failover atau redundansi. Dengan kesimpulan ini, intinya adalah bahwa routing statis memiliki keterbatasan dalam hal skalabilitas, ketahanan, dan otomatisasi, sehingga untuk jaringan yang berkembang atau kompleks, lebih baik menggunakan routing dinamis.
Post a Comment for "Cara menentukan jalur atau rute yang di ambil menggunakan static router vyos"
Post a Comment