Cara membagi trafik dua jalur internet menggunakan load balance mikrotik berdasarkan bobot bandwidth

    Jika kamu adalah seorang admin jaringan atau pelaku usaha rt/rw net, pernakah kamu mengalami kesulitan dalam mengatur koneksi internet yang stabil dan cepat di jaringan Anda? Apakah kecepatan internet terasa lebih lambat saat beban pengguna meningkat? Jika iya, maka kamu mungkin perlu mempertimbangkan penggunaan teknologi Load Balance PCC di perangkat MikroTik Anda.

Apa itu Load Balance PCC?

Load Balance PCC merupakan salah satu teknik manajemen trafik yang cerdas di Router MikroTik. PCC atau singkatan dari Per-Connection Classifier adalah metode yang digunakan untuk membagi lalu lintas jaringan di beberapa jalur atau link, bekerja dengan cara mengidentifikasi dan membedakan setiap koneksi internet yang masuk atau keluar dari router berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dengan memanfaatkan PCC, MikroTik kamu dapat secara otomatis menyalurkan beban trafik lalu lintas secara merata di antara beberapa jalur internet yang kamu punya.

Manfaat menggunakan Load Balance PCC.

  1. Dengan menggunakan Load Balance PCC, Anda dapat mengoptimalkan penggunaan setiap jalur internet yang kamu miliki. Ini berarti bahwa tidak ada jalur internet yang kamu punya terbuang percuma dan setiap koneksi dapat kamu manfaatkan secara efisien.
  2. Dengan membagi trafik secara merata, Load Balance PCC membantu kamu untuk mengurangi beban pada satu jalur koneksi tertentu. Hal ini dapat meningkatkan kecepatan akses internet secara menyeluruh, terutama saat trafik atau beban pengguna meningkat.
  3. Dengan memakai lebih dari satu jalur internet, Load Balance PCC menjadi redundansi. Jika salah satu jalur internet mengalami gangguan atau kegagalan (down), lalu lintas internet secara otomatis dialihkan ke jalur koneksi yang masih berfungsi normal, memastikan ketersediaan internet yang tetap berjalan dan kokoh.
  4. Load Balance PCC memungkinkan kamu untuk mengatur prioritas koneksi internet sesuai dengan kebutuhanmu. kamu bisa memberikan prioritas tertinggi untuk aplikasi atau layanan yang membutuhkan koneksi yang lebih stabil, sementara memberikan prioritas yang lebih rendah untuk lalu lintas yang kurang stabil.
  5. Dengan fitur-fitur yang diberikan oleh MikroTik, kamu dapat dengan mudah memantau serta mengelola lalu lintas secara efektif. kamu dapat melihat statistik penggunaan setiap jalur koneksi, memonitor kinerja jaringan secara real-time, dan membuat keputusan yang tepat untuk membuat koneksi internet lebih optimal.

Pertimbangan Penting:

  • Meskipun Load Balance PCC menawarkan banyak manfaat untuk mengoptimalkan jaringan internet, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal sebelum menggunakanya:
  • Pastikan kamu memiliki lebih dari satu jalur koneksi internet yang kamu punya dan bersedia untuk menanggung biaya tambahan.
  • Konfigurasi Load Balance PCC membutuhkan pemahaman yang baik tentang jaringan dan tentunya pengaturan MikroTik RouterOS. Penting untuk mengkonfigurasi dengan benar agar mendapatkan hasil yang optimal.
  • Dengan mempertimbangkan manfaat dan pertimbangan penting di atas, Kamu dapat memanfaatkan teknik Load Balance PCC di MikroTik ini untuk mengoptimalkan koneksi internet yang kamu punya. Dengan demikian, kamu dapat meningkatkan koneksi internet yang lebih stabil, cepat, dan handal untuk kebutuhan bisnis atau personal kamu.

Adapun konfigurasi load balance pcc seperi di bawah ini

Step 1

/ip address
add address=172.16.1.2/24 comment=ISP1 interface=ether1 network=172.16.1.0
add address=10.1.1.2/24 comment=ISP2 interface=ether2 network=10.1.1.0
add address=192.168.1.1/24 comment=client interface=ether3 network=192.168.1.0

Perintah add address pada MikroTik digunakan untuk menambahkan alamat IP pada antarmuka jaringan tertentu. digunakan untuk mengelola konfigurasi alamat IP pada perangkat MikroTik RouterOS.

Step 2

/ip route
add check-gateway=ping distance=1 gateway=10.1.1.1 routing-mark=gw-isp2
add check-gateway=ping distance=1 gateway=172.16.1.1 routing-mark=gw-isp1
add check-gateway=ping distance=1 gateway=172.16.1.1
add check-gateway=ping distance=1 gateway=10.1.1.1
perintah tersebut digunakan untuk menambahkan entri rute pada tabel rute (routing table) di perangkat MikroTik. Setiap entri rute menunjukkan bagaimana paket data harus diarahkan ke tujuan tertentu.

Step 3

/ip firewall nat
add action=masquerade chain=srcnat comment=ISP1 out-interface=ether1
add action=masquerade chain=srcnat comment=ISP2 out-interface=ether2

perintah ini digunakan untuk memastikan bahwa lalu lintas yang keluar dari perangkat MikroTik akan diberi alamat IP yang sesuai dengan antarmuka keluar yang digunakan, melalui proses masquerade (NAT) agar dapat berkomunikasi dengan jaringan luar.

Step 4

/ip firewall mangle
add chain=prerouting dst-address=172.16.1.0/24 in-interface=ether3
add chain=prerouting dst-address=10.1.1.0/24 in-interface=ether3
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether1 new-connection-mark=ISP1_koneksi
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark in-interface=ether2 new-connection-mark=ISP2_koneksi

perintah ini membantu dalam mengontrol lalu lintas yang masuk dan keluar dari perangkat MikroTik dengan memberikan label pada koneksi, yang kemudian dapat digunakan untuk pengaturan lebih lanjut. Ini memungkinkan manipulasi lalu lintas sebelum masuk ke proses routing. selanjutnya menetapkan tindakan mark-connection pada trafik yang masuk melalui antarmuka in-interface ether1 dan ether2. Tindakan ini memberi label pada koneksi yang belum ditandai (no-mark) dengan label koneksi baru (new-connection-mark), misalnya, ISP1_koneksi dan ISP2_koneksi.

 Step 5

 /ip firewall mangle
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark dst-address-type=!local in-interface=ether3 new-connection-mark=ISP1_koneksi \
    per-connection-classifier=both-addresses:3/0
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark dst-address-type=!local in-interface=ether3 new-connection-mark=ISP1_koneksi \
    per-connection-classifier=both-addresses:3/1
add action=mark-connection chain=prerouting connection-mark=no-mark dst-address-type=!local in-interface=ether3 new-connection-mark=ISP2_koneksi \
    per-connection-classifier=both-addresses:3/2

perintah tersebut digunakan untuk mengatur koneksi pada lalu lintas yang melewati antarmuka ether3 pada perangkat MikroTik, dengan memberikan label koneksi (connection mark). Setiap baris menetapkan tindakan untuk memberi label pada koneksi baru kepada lalu lintas yang belum memiliki label (no-mark) dan tidak ditujukan ke alamat lokal. Lalu lintas yang memenuhi kriteria tersebut akan diberi label koneksi baru (new-connection-mark) seperti ISP1_koneksi atau ISP2_koneksi. Parameter per-connection-classifier digunakan untuk mengklasifikasikan koneksi berdasarkan alamat sumber dan tujuan, dengan prioritas tertentu (3/0, 3/1, 3/2).

Step 6

/ip firewall mangle
add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=ISP1_koneksi in-interface=ether3 new-routing-mark=gw-isp1
add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=ISP2_koneksi in-interface=ether3 new-routing-mark=gw-isp2
add action=mark-routing chain=output connection-mark=ISP1_koneksi new-routing-mark=gw-isp1
add action=mark-routing chain=output connection-mark=ISP2_koneksi new-routing-mark=gw-isp2

Perintah tersebut digunakan untuk menandai rute (mark-routing) pada lalu lintas yang melewati antarmuka ether3 pada perangkat MikroTik, berdasarkan label koneksi. pertama menandai rute baru (new-routing-mark) untuk lalu lintas yang memiliki label koneksi (connection-mark) ISP1_koneksi dan ISP2_koneksi yang melewati antarmuka ether3. selanjutnya menandai rute baru (new-routing-mark) untuk lalu lintas yang memiliki label koneksi (connection-mark) ISP1_koneksi dan ISP2_koneksi yang keluar dari perangkat. jadi perintah tersebut membantu dalam mengarahkan lalu lintas ke gateway yang sesuai berdasarkan label koneksi.

Pengetesan:

 

Berikut hasil pengetesan rute menuju internet. jika sudah menyelesaikan perintah di atas, 3 skala prioritas di mana isp1 mendapatkan 2 point dan isp2 memiliki 1 point, maka isp 1 lebih di prioritaskan di banding isp2 dari hasil traceroute internet menuju gateway isp1.

 

Sebaliknya jika kamu merubah per-connection-classifier dimana isp2 memiliki dua point dan isp1 memiliki satu point maka trafik internet di prioritaskan ke isp2 seperti hasil traceroute di atas.

Post a Comment for "Cara membagi trafik dua jalur internet menggunakan load balance mikrotik berdasarkan bobot bandwidth"